Thursday, March 22, 2012
Parade Ogoh-Ogoh 2012 (Hari Suci Nyepi Caka 1934)
Ogoh-Ogoh Pangerupukan merupakan ekspresi kreatif masyarakat Kota Denpasar di dalam merayakan pergantian Tahun Caka. Parade Ogoh-Ogoh yang dikaitkan dengan Tawur Kesanga tersebut dipusatkan di Catus Pata ”Catur Muka” menjadi sebuah ritual ”Nyomia Bhutakala” dan peleburan ”dasamala” untuk menetralisir energi negatif agar menjadi energi positif. Peristiwa ritual ini disebut ”ngerupuk” atau ”mabuu-buu” yang berawal di rumah-rumah warga pada saat ”sandyakala”, yang kemudian dilanjutkan dengan mengusung Ogoh-Ogoh Bhutakala keliling desa dan mengitari Catus Pata dengan arah ”prasawiya”. Setelah ritual Ngerupuk, Ogoh-Ogoh Bhutakala itupun “di-prelina”, atau dimusnahkan. Ritual Ogoh-Ogoh Pangerupukan yang kini telah berkembang menjadi peristiwa budaya mengandung dua makna :
1) mengekspresikan nilai-nilai religius dan ruang- waktu sakral berdasarkan sastra-sastra agama,
2) merupakan karya kreatif yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan rasa keindahan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar bekerjasama dengan Majelis Madya dan Parum Bendesa Desa Pakraman Denpasar, Listibiya Kota Denpasar, SKPD Kecamatan memfasilitasi tradisi kreatif masyarakat dengan melaksanakan Parade Ogoh-Ogoh Pangerupukan sekaligus menyambut Tahun Baru Saka 1934 dengan berpedoman kepada Buku Panduan Ogoh-Ogoh Pangerupukan Kota